"Guru mengantarkan murid-muridnya kedepan pintu, mempersilahkan mereka masuk, dan murid-muridnya sendiri yang akhirnya memasuki ruangan itu.."
(Pepatah China)
Menyambut mereka memasuki pelataran dikala pagi seraya mengucapkan salam hangat dalam jabat erat, seperti menatap jauh ke masa depan mereka. Meski mereka seringkali belum memaknai apa sesungguhnya masa depan baginya. Geliat langkah mereka seringkali menyadarkanku, mereka hadir tak hanya sekedar membawa nama-nama dengan seragam-seragam itu. Mereka membawa segenap isi dunia di kepala mereka, karena merekalah pewarisnya kelak..
Mungkin dunia mereka begitu jauh berbeda dengan duniaku dulu. Akupun harus belajar menyadari itu. bahkan aku harus menata hati, melapangkan dada, membuka cakrawala pandang baru menghadapi segala keberadaan mereka, melihat sisi hitam dan sisi putih mereka, serta membuka setiap pintu pemaklumanku..
Sepenuhnya pula aku harus memahami, mereka hadir di tengah hiruk-pikuknya problematika era modern. Mereka berada di masa yang memutar-balikkan alam pikir mereka 180 derajat dari masaku kala lalu. Zaman yang seolah memandu mereka ke arah belantara keduniawian semata. Sungguh betapa hebatnya rayuan kefanaan itu merajai di setiap inci jiwa-raga..
Hmm..ternyata begitu berwarnanya kalian..
Menyadarkan mereka bahwa setiap warna yang mereka miliki sungguh merupakan keindahan dunia menjadi sebuah tantangan tersendiri bagiku..
Membuat mereka mampu mewujudkan segala impian indah mereka diatas bingkai kenyataan adalah pula menjadi mimpiku yang ingin kuwujudnyatakan..
Semoga....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar