Senin, 10 Januari 2011
"Manusia Pagi"
Hampir setiap pagi kutelusuri beberapa ruas jalan kota ini..
Ya.. berjalan kaki dari rumah kost sampai sekolah tempatku "mencari sesuap nasi"..
Sekitar 30 menit ternyata cukup mengasyikkan bila dinikmati, mulai menit awal jam 06.00 hingga menit ke-tigapuluh-nya..
Seringkali kuhabiskan dengan setengah album lagu yang ku nyanyikan sebagai "sountrack kehidupan" (pinjam istilahnya Adi Kriting), namun kadang juga kuhabiskan hanya dengan diam sambil mengisi ruang khayal di otakku..
Banyak sekali yang bisa kulihat dan kuamati, meski hanya sepintas lalu..
Mulai dari anjing kampung yang dekil, sampai dengan anjing Pudel yang imut2 (jangan heran.. di kota ini banyak sekali binatang2 itu berkeliaran)
Mulai dari orang gila yang.. (maaf) mencari makanan di tong sampah, sampai dengan mba'2 cakep yang menurutku sungguh ngga' pantes jalan kaki.. (he2 prikityuuuw..)
Mulai dari "pit onthel" tukang koran, sampai dengan puluhan "Harley Davidson" yang bikin ngiri ketika bergerombol di sebuah SPBU..
Mulai dari jalan aspal hotmix milik negara, sampai dengan jalan berlubang berlumpur (yang kadang memaksaku untuk "cincing" celana sambil sedikit melompat menghindar)
Sempat juga kirim SMS ke Walikota begini, "Pak, yang butuh citywalk ternyata bukan hanya di Jl. Slamet Riyadi saja, lho!"
Kadang terkaget ketika disapa muridku yang tiba2 muncul dari belakang sambil mengayuh sepedanya.. "Pagi, Pak Pe!" (demikian mereka memanggilku di sekolah)
Tentu saja ku balas sapa mereka dengan diiringi seulas senyum..
Trenyuh, melihat mereka mengarahkan diri ke gerbang sekolah menelusuri jejak masa depan mereka..
Tanpa terasa semua sudah berlangsung selama hampir 4 tahun ini..
Sepatuku pun sebenarnya sudah protes minta "dipensiunkan".. tapi terpaksa kutolak dulu protesnya untuk batas waktu yang belum ditentukan..
Seorang teman pernah berkomentar, "Pak, harusnya yang kamu pakai bukan sepatu pantofel, tapi sepatu olahraga.. he2" (dalam hati ku menyahut, "bener juga Nin.." ha2)
Entah, sampai kapan "hobby" jalan kaki ini akan berlangsung..
Namun yang terpasti pengalaman ini adalah jejak-jejak hidupku yang tak mungkin terhapus sampai kelak aku mulai tak mampu lagi mengingat namaku sendiri..
[suatu senja di suatu sudut kota]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hey brother Ophet,.^_^
BalasHapushidup Oemar Bakrie masa kini,.
I like ur truely story,. keeping struggle,.. cia yo,. ssiiipp
Hmmm.. terimakasih, Dewi.. ^_^
BalasHapusSebenarnya hanya sekedar ingin menjalani hidup tanpa membebani siapapun..