"Seringkali kita mengharapkan suatu kenangan terulang kembali, namun akhirnya kita menyadari bahwa kenangan adalah waktu yang tak mungkin berputar kembali"
"Redam"
Kedua kaki rapuh ini masih menumpu penat beban
Belum lagi usai detak langkahnya terngiang-ngiang
Dan ternyata derap waktu kembali berbaur dengan rentetan nyanyian kehidupan
Tanpa tabir....
Tanpa sekat....
Kudengar derunya berpadu
Hingga aku tak bisa membedakan iramanya
Sedang aku belum juga bangkit dari palung khayalan
Masih berharap halusinasi itu menyatakan wujudnya
Entah keseberapa kian kalinya aku mencoba mencecerkan luapan hasrat itu
Ke tepian jalan di tempat aku bersinggah...
P e r c i k d e m i p e r c i k . . . .
Namun yang terjadi dan tanpa kusadari sebelumnya
Percikan-percikan itu ternyata menumbuhkan pohon-pohon kenangan
Yang semakin lama kian merindang saat kutinggalkan jejak menjauh....
Saat ini aku mencoba kembali melintasi jalan yang sama
Dan yang terhampar di hadap pandangku adalah belantara hijau kenangan
Tanpa setapak jalanpun yang tersisa untuk kulewati