Yang kurasakan pada masa-masa itu..
Yang kukenang tentang setiap peristiwa yang kualami..
Yang akan kurindukan mulai detik ini juga..
Ketika aku bebas melakukan segala sesuatu yang semula kuanggap hanya sebatas anganku..
(Berproses, latihan, berkreasi, berpentas, demam panggung, disaksikan banyak orang)
Ketika ternyata aku mampu melakukan apa saja yang tak pernah kusadari sebelumnya..
(Main cello gesek, main biola, main perkusi, main bass akustik/elektrik, menulis lirik lagu, menciptakan lagu, mengaransemen lagu, berpuisi, berakting, "bercas-cis-cus" in English ofcourse, membuat set pentas, bahkan sempat menjadi sutradara "kacangan" juga..he2)
Ketika ternyata keterbatasan justru memicu kreatifitas kita..
(Saat kawat "bendrat" menjadi pengikat multifungsi, kardus dan sak semen beradu menjadi set panggung, bangku kuliah usang menjadi "bancik", sekat aula gedung E "mrotholi" satu-persatu menjadi kusen pintu panggung, bambu dan papan "klepto" proyek gedung sebelah menjadi properti pentas, bahkan kain spanduk dan karung goni pun menjadi kostum pemain)
Ketika aku bersahabat dengan suatu kebersamaan yang begitu erat dan akrab dalam segala hitam-putihnya..
(Saat latihan bareng hingga titik jenuh "akut", "nge'Hik" bareng di sela jadwal latihan, mengenal dan belajar memahami beragam karakter kita masing2, beradu argumen dalam rapat kepanitiaan/ pengurus/ produksi, terpontang-panting nyari sponsor dan donatur, "bergaul" dengan para birokrat kampus, bertukar ide kreatif mengenai setting pentas, berakrab dengan saudara2 teater lain sambil mencari referensi pinjaman alat pentas tentunya, berpetualang menyebar pamflet dan memasang spanduk di seantero kampus dan sudut2 kota, tidur di areal lapangan parkir kampus, menyatukan genggaman tangan dan meneriakkan yel2 pengobar semangat, melampiskan emosi sampai "misuh2" bareng, bahkan terkadang tanpa sadar menunjukkan sisi "cengeng" kita dengan tiba2 menangis tanpa sebab pasti..hiks)
Dan aku masih membawa rasa bangga semasa menjadi bagian kebersamaan itu hingga kini..
Dan segala kenangan itu kini terbingkai indah menghias salah satu sudut hatiku..
Dan kerinduanku akan senatiasa menjadi ungkapan terimakasihku yang mengalir tanpa henti mulai detik ini juga..
[From "Riders to the Sea" story 'till "Can't Pay? Won't Pay" story | 2003-2010]
Ketika keterbatasan memicu kreatifitas ..
BalasHapus_vayye_